BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPembangunan berkembang dengan pesat mengantarkan manusia mencapai kemajuan di berbagai bidang ba
Ratningsih (2008), mengemukakan bahwa Ikan mas (Cyprinus carpio L.), dapat menunjukkan reaksi terhadap perubahan fisik air
Kualitas fisikokimia air Kaligarang, yakni suhu, oksigen terlarut, pH, masih memenuhi syarat untuk budidaya ikan; berdasar
Pb dan Hg yang terlarut diperairan. Dengan demikian pada penelitian ini pH perairan Kaligarang tidak berpengaruh terhadap kehidupan ikan, namun sifat
berikut ini. Tabel 4 menyajikan sembilan industri yang terkait dalam Program PROKASIH Kaligarang Semarang. Tabel 4Delapan Industri
mortalitas pada peningkatan kesadahan. Hal ini diduga karena adanya peranan kesadahan terhadap pengikatan dan pengendapan Cd. Kecera
Oksigen terlarut yang ada pada perairan Kaligarang berkisar antara 4,91 – 7,48 mg/L. kandungan O2 terlarut dalam suatu perairan mempengaruhi daya tah
Pelaksanaan uji pendahuluan dilakukan melalui aplikasi lapangan, yaitu menggunakan ikan yang hidup bebas di Kaligarang hilir/segmen 6
Gambar 5 menunjukkan bahwa pada hati ikan nila yang sudah dipreparasi dengan isolasi metallothionein; pada analisis HPLC menunjukkan adanya meta
Adapun Retention Time (RT) larutan Pb standar sebesar (11,233-11,490) menit sedangkan larutan sampel sebesar 11,412 menit. Retention Time
A.3.1.Akumulasi Logam berat di Hati dan Munculnya Biomarker Metallothionein Data yang diperoleh selama perlakuan menggunakan Ka
Rerata nilai akumulasi logam Pb pada hati ikan nila yang menginduksi munculnya metallothionein-Pb (MT-Pb) adalah sebesar (0,000812 ± 0,000092) mg/k
Peruntukan Air dan Pengelolaan Kualitas Air Sungai Garang di Provinsi Jawa Tengah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentan
Rerata nilai akumulasi logam Hg pada hati ikan nila yang menginduksi munculnya metallothionein-Hg (MT-Hg) adalah sebesar (0,00057
Berdasarkan hasil penelitian terhadap ikan mas dan ikan nila dengan perlakuan Jaring Apung di sungai Kaligarang yang tercemar logam berat kadmium, tim
Uji statistik One Sample T-Test dilakukan untuk pengujian perbedaan data akumulasi Cd, Pb dan Hg pada hati ikan mas dan
Hasil uji normalitas untuk parameter logam berat menunjukkan bahwa nilai signifikansinya adalah sebesar 0,009 (Lampiran 6). Jika dil
perbandingan antara besarnya konsentrasi logam berat yang terakumulasi dalam jaringan dengan besarnya konsentrasi logam berat di perai
Tabel 11Nilai Bioconcentration Factor (BCF) Logam Berat PbJenis ikan Ulangan Nilai (L/kg) Mean (L/kg) SD (L/kg)Ikan nila 1 0,001597 0,081211 0,0032112
Analisis statistik BCF digunakan untuk mengetahui nilai kemampuan absorbsi jaringan terhadap pajanan logam berat. Dalam hal ini, untuk
A.3.3 Biomarker Ethoxyresorufin-O-dietylase (EROD) Rerata nilai aktivitas EROD pada ikan nila kelompok perlakuan (ikan yang hidup
Ethoxyresorufin-0-diethylase (EROD) adalah enzim yang digunakan sebagai indikator yang sensitif terhadap adanya pajanan senyawa organik an
sehingga digunakan uji T-Test untuk menentukan perbedaan nilai EROD ikan nila antara kontrol dan perlakuan. Perbedaan nilai EROD ikan mas antara kelom
dalam pengelolaan kualitas air di Indonesia. Sebagaimana pendapat Viarenggo, Lowe, Bolognesi, Fabbri (2007), Hanson (2008), Larsson, Forlin, Grahn, La
Berdasarakan uji T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai aktivitas EROD antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan pada ikan nila.
nila kelompok perlakuan sebesar (2,244 ± 0,348) dan kelompok kontrol sebesar (2,612 ± 0,451). Sedangkan besarnya LSI pada ikan mas kelompo
Data LSI pada ikan mas berdistribusi normal p > 0,05 Data LSI pada ikan nila berdistribusi normal p > 0,05Jika di lihat dari nilai si
Hasil uji independent T-Test LSI kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada ikan mas disajikan pada tabel 22. Adapun hasil perhitungan st
Ikan Nila 0,824 0,180* Terdapat perbedaan yang sangat signifikan p < 0,01A.3.5 Biomarker Gonade Somatic Index (GSI)Gonade Somatic Index (GSI) ada
5 0,27 0,16Hasil uji normalitas data GSI disajikan pada tabel 25. Adapun hasil perhitungan statistik dapat dilihat pada lampiran 11.Tabel 25Hasil Uji
Kelompok Mean SD SigKontrol 0,230 0,028 0,001*Perlakuan 0,136 0,026* Terdapat perbedaan yang sangat signifikan p < 0,01Hasil uji beda nilai
Berdasarkan hasil uji normalitas data, maka data GSI ikan mas dan ikan nila berdisitribusi normal. Sehingga untuk melihat perbedaan besarnya nilai GSI
Uji signifikansi Mann-Whitney TestVariabel Rerata (mg/kg) SD (mg/kg) SigIkan Mas 0,000308 0,000030 0,006*Ikan Nila 0,001819 0,000231* Terdapat perbed
Pajanan logam berat Cd, Pb dan Hg di perairan berpengaruh terhadap konsentrasi Cd, Pb dan Hg pada hati ikan mas dan ikan nila. Adanya akumulasi Cd, P
Pengelolaan Kualitas Air sungai Garang di Provinsi Jawa Tengah). Dengan demikian adanya logam berat yang mencemari air sungai tersebut
logam berat di perairan, karena bersifat sensitif, spesifik, early warning dan universal; maka hipotesis nomor 1 terbukti.A.4.2.Akumulasi logam berat
kemampuan menjerap logam timbal. Nilai BCF timbal yang memunculkan adanya MT-Pb pada ikan nila sebesar 0,081211 L/kg, sedangkan pada ikan mas sebesar
mg/kg, 0,00025 mg/kg dan 0,00090 mg/kg sudah menginduksi munculnya biomarker metallothionein (MT-Cd, MT-Pb dan MT-Hg). Hal ini menunjukkan
menggunakan HPLC dengan fase diam dan fase bergerak. Keuntungannya adalah dapat mendeteksi ukuran molekul yang paling kecil, dan efektif yaitu dapat m
menunjukkan prosedur isolasi metallothionein, penggunaan HPLC untuk mendeteksi metallothionein dan rancangan perlakuan serta metode yang digunaka
kepekaan dan keakuratannya. Hal ini didasarkan pada suatu fenomena alam dimana logam-logam dapat tersekap di dalam jaringan tubuh organisme yang
karakteristik secara biokimia, phisiologi, morphologi atau tingkah laku organisme, disamping berdasarkan cara konvensional sep
aktivitas EROD sebesar (2,075 ± 0,471) pmol/min/mg protein. Nilai rerata EROD ikan nila pada kelompok perlakuan lebih rendah daripada nilai rerata akt
Berbagai hasil penelitian yang menggunakan EROD sebagai biomarker terhadap pajanan logam berat di perairan, menunjukkan bahwa aktivitas enzim Ethoxyre
demikian aktivitas EROD tersebut terjadi karena adanya senyawa organik ataukah karena logam berat hal ini tidak dapat d
itu penelitian disertasi ini akan mengkaji tentang biomarker pada ikan sebagai alat monitoring pencemaran logam berat Cd, Pb dan Hg
EROD pada Oreocromis mossambicus tampak jelas pada pajanan konsentrasi sangat rendah dari penyulingan limbah yang mengandung PAH. Ikan
perlu mengkaji biomarker lain yang sesuai untuk digunakan sebagai alat monitoring lingkungan yang tercemar oleh berbagai macam logam berat. Maka
mudah disesuaikan dengan kondisi laboratorium untuk penelitian eksperimental. Berdasarkan catatan nilai morfometrik menunjukkan bahwa wa
Pembengkakan sel hati bersifat reversibel sehingga apabila pajanan senyawa toksik tidak berlanjut maka sel dapat kembali normal. Namun apabila pajan
Hidrokarbon (PAH). Penurunan ini kemungkinan disebabkan pengaruh keterbatasan makanan atau jika konsumsi makanan berkurang dan faktor st
kontrol dan kelompok perlakuan juga menunjukkan perbedaan signifikan (p =0,006; p < 0,01).Nilai GSI pada ikan mas dan ikan nila kel
GSI menurun. Oleh karena itu, GSI tidak sesuai sebagi biomarker pencemaran logam berat di perairan, karena adanya kerancuan jenis polutan apakah sesun
Berdasarkan beberapa kajian sebelumnya, dimana EROD, LSI dan GSI tidak sesuai digunakan untuk biomarker pencemaran logam berat, maka selanjutnya dika
sebelumnya, yaitu bahwa ikan yang dimbil langsung dari perairan bebas (tanpa karamba jaring apung) di Kaligarang yang terpajan Cd setela
menginduksi sinteisis/terbentuknya metallothionein-Cd, metallothionein-Pb dan metallothionein-Hg. Dengan demikian dapat dikatakan bahw
S-transferase (GST), enzim katalase, LSI, GSI, EROD, Hematokrit dan Hemoglobin. Adapun biomarker pada ikan yang akan dikaji dalam p
juga tidak berbeda signifikan p = 0,087 (p > 0,05). Rerata konsentrasi Pb pada hati ikan mas yang menginduksi sintesis/munculnya MT-Pb
munculnya biomarker metallothionein yang tidak sama. Sedangkan rerata konsentrasi logam Pb pada hati ikan nila yang menginduksi sintesis/mun
sebesar 0,00018 mg/kg, konsentrasi Pb terendah yang mulai menginduksi sintesis munculnya MT-Pb sebesar 0,00025 mg/kg, dan konsentras
biologis adanya pencemaran kadmium di perairan Kaligarang Semarang. Temuan tersebut merupakan respon dini tingkat molekuler
Metallothionein (MT) merupakan polipeptida yang memiliki banyak ikatan cystein (cys) yang disandikan oleh gen, memiliki bera
Menurut penelitian terdahulu, ekspresi metallothionein menunjukkan adanya pajanan logam tertentu (Larsson, Forlin, Grahn dan Lan
teluk dan laut (Chaabaouni, Marchkreki, Hamza 2011; Montaser, Magdy, Samir 2010; Arkhipchuk dan Garanko 2005); yang terjadi di dalam t
Metallothionein selain bersifat spesifik, juga bersifat sensitif sebagai biomarker. Adanya pajanan logam berat Cd, Pb dan Hg yang kadarnya masih meme
peringatan dini tingkat sub seluler, sebagai penanda biologis dalam melakukan monitoring logam berat Cd, Pb dan Hg di lingkungan per
pencemaran logam berat di perairan sekalipun perairan tersebut konsentrasi pencemaran logam beratnya masih memenuhi nilai Baku Mutu, dan keberadaan lo
C. OrisinalitasPenelitian tentang biomarker tingkat molekuler pada ikan sebagai alat monitoring pencemaran Cd, Pb dan Hg p
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kemampuan ikan mas untuk mengakumulasikan logam berat Cd di hati adalah sebesar 0,051233 L/kg,
Sebagaimana hasil penelitian berikut yang menyatakan bahwa semua logam dapat menginduksi pembentukan metallothionein, tetapi Zn mem
mengakumulasi logam berat di hati oleh organisme dari lingkungan perairan yang terpajan oleh logam berat. Bioconcentration Factor
seyogyanya direvisi masing-masing menjadi lebih kecil dari 0,006 mg/L untuk Cd, dan 0,01 mg/L untuk Pb serta 0,0006 mg/L untuk Hg. Pence
organisme sangat bermacam-macam, antara lain metallothionein berperan dalam metabolisme logam dan sangat diperlukan untuk pertumbuh
Berdasarkan hasil penelitian disertasi ini menunjukkan bahwa rerata nilai akumulasi logam berat pada hati ikan nila yang memunculkan
Berdasarkan kajian penelitian ditemukan bahwa munculnya MT-Cd, MT-Pb dan MT-Hg pada ikan mas terjadi pada konsentrasi Cd, Pb dan H
logam berat pada Cyprinus carpio menyebabkan akut subletal, meskipun waktu pemaparan relatif singkat (lima hari) (Ossana, Bettina, Alfre
EROD, LSI, GSI sebagai penanda biologis pada perairan sungai yang terpajan Cd, Pb dan Hg dengan konsentrasi masih memenuhi Baku Mutu (
Pada akhirnya justifikasi dari penelitian disertasi ini adalah bahwa metallothionein (MT-Cd, MT-Pb dan MT-Hg) merupakan biomarker yang
Tugiyono, Nurcahyani, Supriyanto and Hadi (2011) dalam penelitiannya tentang: Biomonitoring of effects Following Exposure of Fish to S
Biomarker metallothionein yang ditemukan pada disertasi ini sangat diperlukan sebagai alat deteksi dini dalam monitoring pencemaran loga
B.3. Keterbatasan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian lapangan di perairan Kaligarang, sehingga sulit untuk membuat variasi konsentrasi sep
BAB VIKESIMPULAN DAN REKOMENDASIA. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :1. Kualitas perairan Kaligarang
4. Metallothionein-Cd merupakan biomarker (penanda biologis) yang muncul paling awal sebagai biomarker pencemaran Cd, dan diikuti berturut-turut oleh
menggunakan ikan jenis apapun yang langsung diambil pada perairan yang akan dipantau logam beratnya, usia dewasa siap panen.2. Pencemaran logam be
5. Dengan penemuan LIC dan biomarker metallothionein maka dapat direkomendasikan : 1) Internasional ; LIC sebagai acuan untuk menetapkan
menunjukkan apakah ikan tersebut berasal dari perairang yang mengandung logam berat, sehingga konsumen mengetahui aman atau tidak apabila dikonsums
4. Penelitian sejenis dapat dilanjutkan dengan menggunakan analisis HPLC pada sampel dan dilanjutkan dengan larutan metallothionein standar apabila
DAFTAR PUSTAKAAmiard J.C., Amiard T.C, Barka S., Pellerin J, Rainbow P.S. 2006. Metallothioneins in aquatic invertebrates: Their role in me
Barka, S., Pavillon, J.F., Amiard, J.C., 2001. Influence of different essential and non-essential metals onMTLPlevels in the copepod Tigriopus b
dikaji. Pada penelitian disertasi ini dikaji ikan mas dan nila; keduanya merupakan ikan air tawar, karena perlakuannya dilakukan di sungai Kaligarang,
environment of the Iberian Peninsula: practical approach. Sci. Total Environ. 247, 295–311.Carpene E, G. Andreani & G. Isani. 2007. Metall
Cotou, E., Vagias, C., Rapti, T., Roussis, V., 2001. Metallothionein levels in the bivalves Callista chione and Venus verrucosa from two Me
Finney, D.J. 2009. Probit Analisis; A Statistical Treatment Of The Sigmoid Response Curve, Cambridge at the University Press.Gagn´e, F., Blaise, C.,
Hanson N, Forlin L, Larsson A 2008. Evaluation of Long Term Biomarker Data From Perch (Perca Fluviatilis) in The Baltic Sea Suggest Increasi
Krizkova, S., Zitka O., Adam V., Beklova M., Horna A., Svobodova Z., Sures B., Trnkova L., Zeman L. Dan Kizek R. 2007.
Marina M. P. Camargo and Cláudia B. R. Martinez. 2007. Histopathology of gills, kidney and liver of a Neotropical fish caged in an urban s
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Peraturan Gubernur Jawa
Sastroasmoro, S. Ismael, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jak
Tugiyono, Nurcahyani,N., Supriyanto, R. dan Kurniati, M. 2009. Biomonitoring Pengolahan Air Limbah Pabrik Gula PT Gunung
WHO, 1993. Research Guidelines For Evaluating The Safety And Effcacy of Herbal Medicines. Regional Office for the Western Pacific. Manila.Wisnu D.A.
meningkatnya PAH merupakan indikasi bahwa EROD merupakan biomarker yang memberikan sinyal peringatan dini terhadap pencemaran organik.
Pencemaran lingkungan perairan dapat disebabkan oleh polutan organik maupun anorganik. Polutan organik yang sering mencemari perairan antara lai
Ethoxyresorufin-O-Deethylase (EROD) pada ikan terjadi peningkatan. Experimen tersebut dilakukan di sungai dekat area penam
Tabel 1-AMatrik Originalitas Karakteristik Temuan DisertasiPenelitiTugiyono, Nurcahyani, Supriyanto and Hadi (2011)Hanson,Forlin, Larsson (2008)Chandr
• Biomarker yang digunakan: Enzim Sarbitol Dehidogenase, LSI, GSI, CF dan indeks histopatologik• Biomarker yang digunakan: GSI, dan EROD • Biomarker
Dengan demikian temuan (novelty) disertasi ini berupa parameter baru di bidang toksikologi yakni Lowest Induction Concentratio
D. Tujuan PenelitianD.1. Tujuan UmumMempelajari biomarker : LSI, GSI, EROD, dan Metallothionein sebagai penanda biologis tingkat
6. Menentukan Metallothionein yang sensitif sebagai biomarker pencemaran Cd, Pb dan Hg di perairan sungai dengan konsentrasi masih memenuhi Baku Mut
menetapkan baku mutu logam berat pada air baku air minum maupun untuk menetapkan kelas air sesuai peruntukannya seba
BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pencemaran AirAir merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi ini. Sesuai dengan keg
Dengan demikian apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air limbah industri sesuai keten
b. Air kelas II, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar
batas Cd di tanah 0,50 mg/kg (Supriharyono 2009). Kasus ini diduga karena pabrik-pabrik yang ada di sekitar sawah membuang limbah C
Withgott and Brennan (2007) pernyataan spesies indikator telah digunakan dalam cara yang berbeda, yakni: pertama untuk memberikan spesies tertentu yan
3. Organisme harus menetap untuk memastikan bahwa temuan dapat mencirikan daerah yang dipelajari.4. Spesies-spesies yang hidupnya lama
biomonitoring. Biomonitoring adalah cabang dari monitoring lingkungan yang mengacu pada penggunaan organisme hidup, yang digunakan sebagai pendugaan r
(Henna Rya Sunoko, 2007). Penggunaan biomarker untuk monitoring lingkungan merupakan sebuah metode yang memanfaatkan anali
Tabel 1-BBiomarker dan InterpretasinyaNo Biomarker Interpretasi1234567891011Faktor kondisi (CF) dan indeks massa tubuh (BMI)Liver Somatic Index (LSI)G
Tugiyono, Nurcahyani, Supriyanto and Hadi (2011) dalam penelitiannya tentang “Biomonitoring of Effect Following Exposure of Fish to Su
Hasil penelitian Hanson, Guttman dan Larsson (2006) di sungai Gota Alv, Swedia Barat, menunjukkan bahwa LSI (Liver Somatic Index) m
Larsson 2006; Hanson dan Larsson, 2007; Hanson, Persson dan Larsson 2008; Hanson, 2008). Aktivitas enzim Ethoxyresorufin-O-di
pajanan polutan PAH, dapat digunakan sebagai biomaker yang memberikan sinyal peringatan dini terhadap pencemaran PAH.Hanson and Larss
Hasil penelitian Hansson (2008) tentang biomarker EROD pada ikan Brown trout (Salmo trutta) yang terpajan oleh polutan pada sedim
Adapun sifat karsinogenik menyebabkan logam ini berpotensi menimbulkan kanker pada berbagai organ makhluk hidup. Polutan Cd, P
Index dapat digunakan sebagai parameter fisiologi. Telah dilakukan pengukuran LSI ikan air tawar yang dikumpulkan dari sungai yang
ini menunjukkan bahwa konsentrasi metil merkuri lingkungan dapat mengganggu fungsi endokrin dan berpotensi merusak reproduksi pada ikan. P
Konsentrasi merkuri pada hati ikan akibat perbedaan musim tidak mencerminkan adanya perbedaan konsentrasi merkuri yang terakumu
Perubahan musim yang mempengaruhi ukuran hati juga terkait pada reproduksi Zoarces viviparus. Dalam studi tentang metabolisme lipid pada Z. viviparous
perubahan konsentrasi merkuri dalam hati. LSI ikan Cod telah terbukti bervariasi antara 2 dan 4% dari berat badan dari musim dingin ke musim panas. Ha
mendetail. Sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histologi, namun cara morfologi ini banyak dilak
pada jaringan korteks ginjal kuda. Unsur tersebut diketahui kemudian terdiri dari logam kadmium dan protein (thionein) yang berikatan membentuk sua
7 ion logam ekuivalen maupun bivalen pada setiap molekul metallothionein. Sejauh ini metallothionein ikan teleostei diketahui memiliki 60-61
kestabilan termodinamika yang tinggi. Di sisi lain, struktur metallothionein memiliki kestabilan kinetika yang sangta rendah. Dengan dem
menjelaskan bahwa reaksi antagonis secara toksikologi adalah proses atau peristiwa pengurangan atau bahkan penghapusan toksisitas suatu zat ata
termasuk prioritas sasaran Program Kali Bersih (PROKASIH) di Propinsi Jawa tengah, disamping sungai Bengawan Solo. Dalam rangka penurunan beban pence
Montaser, Magdy, Samir dan Gamal 2010). Metallothionein merupakan protein yang berfungsi untuk mendetoksifikasi logam dan untuk menjag
organisme. MT dianggap sebagai protein yang terlibat dalam detoksifikasi logam baik esensial maupun non esensial. Berbagai jenis metallothionein te
Berbagai penelitian menyatakan bahwa MT berperan sebagai biomarker pada pencemaran lingkungan oleh logam berat yang mempengaruhi fisiologi pada
spesies ini, induksi MT oleh logam-logam penting seperti Cu dan Zn dan non-esensial logam seperti Cd menunjukkan potensi penggunaan protein sebagai bi
dan Hansen 2002 ; Gagn'e, Blaise, Aoyama dan Luo 2002;. Ch`evre, Gagn´e, Gagnon dan Blaise 2003;. Domouthsidou, Dailianis, Kaloyianni dan Dimitr
Perlakuan ini dapat diberikan melalui oral, suntikan sub kutan atau sentuhan terhadap seluruh tubuh hewan uji. Efek suatu substansi toksik ditentuk
5. Subletal : bila tanggapan organisme terhadap rangsang tidak langsung berupa kematian.Kajian mengenai efek sub kronik to
Ion Cd2+ pada konsentrasi yang rendah tidak toksik, tetapi bila terakumulasi pada tingkat tertentu dapat meracuni hewan atau manusia melewati rantai m
tropik lebih tinggi dalam lingkungan perairan dapat digambarkan sebagai biomagnifikasi. Plaa (2007) dan Soemirat (2005) mengatakan b
pertambangan, kadmium tidak ditambang secara tersendiri tetapi merupakan bahan ikutan dari pengolahan tambang dan produksi timah hitam
Pencemaran Cd, Pb dan Hg di Kaligarang berdasarkan laporan penelitian yang sudah dilakukan, selain berasal dari industri yang ada di sekita
(2005) timbulnya efek toksik di dalam tubuh suatu jenis organisme oleh pengaruh suatu zat tergantung pada jumlah adanya zat tersebut pada bagi
tulang. Toksisitas akan terjadi pada pemajanan Pb dosis rendah dan berlangsung lama, yang bersal dari lingkungan air maupun udara (Plaa 2007, Kosnett
mudah dipindahkan ke dalam perairan yang kemudian masuk ke hewan maupun tumbuhan air dan mengalami akumulasi. (Kosnett 2007
absorbsi di usus, senyawa merkuri akan dibawa ke hati oleh vena porta hepatik. Selanjutnya di dalam hati senyawa merkuri menga
enzim di dalam hati akan menjadi jenuh (enzim tidak mampu mendetoksifikasi toksikan lagi), sehingga terjadi penurunan aktifitas metabolisme
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Toksisitas Cd,Pb dan Hg Terhadap Organisme AkuatikToksisitas suatu substansia terhadap organisme dipe
b Meningkatnya kepekaan organisme akuatik terhadap parasit, penyakit serta toksin- toksin kimia;c. Menurunnya kadar oksigen perairan, sement
E.3. DO (Oksigen Terlarut)Oksigen terlarut (dissolved oxygen) merupakan parameter mutu air yang sangat penting, karena nilai oksigen terlarut
menunjukkan bahwa perairan memiliki produktivitas rendah, 200-500 mg/l perairan produktif, 50-200 mg/l produktivitas sedang, 10-50 mg/l perairan
BAB IIIKERANGKA TEORI KERANGKA KONSEP DANHIPOTESISA. Kerangka TeoriBerdasarkan tinjauan pustaka pada disertasi ini dapat dibuat kerang
Pencemaran logam berat pada air sungai Kaligarang yang berpotensi tinggi memerlukan penanganan yang serius dari semua pi
konsentrasi Cd, Pb dan Hg di air sungai masing-masing sebesar 0,006 mg/L, 0,01 mg/L dan 0,0006 mg/L. Dengan demikian masih memenuhi Baku Mutu air kela
B. Kerangka KonsepKerangka konsep penelitian disertasi tersaji pada gambar 2. Pada kerangka konsep terlihat variabel-variabel
C. HipotesisBertitik tolak dari tinjauan pustaka di atas dan dihubungkan dengan permasalahan yang timbul, dapat disusun hipotesis s
BAB IVMETODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu PenelitianTempat penelitian di sungai Kaligarang bagian Hilir, segmen 6 (Gambar 3). Lokasi ini digunakan u
Gambar 3 : Peta Segmen Kaligarang
SKALA 1 : 200.000KETERANGAN : 1. Segmen 6 terletak di Kelurahan Petompon Kecamatan Gajahmungkur2. Lokasi Ka
B. Desain PenelitianPenelitian ini termasuk penelitian Experimental Design, dengan rancangan Pre Test and Post Test Control Group Design (Verschuren a
ini juga menggunakan rancangan penelitian eksplorasi sebagai penelitian pendahuluan. Dengan demikian penelitian eksperimen tersebut dilakukan setelah
sub seluler (molekuler, biokimia dan fisiologi) reaksi awal sebelum respon terjadi pada tingkatan organisasi makhluk hidup/spektrum biologi yang lebih
nila dilakukan dengan cara yang sama, dari 300 ekor populasi ikan nila yang ada di kolam BBI yang berlainan. Sebelum penentuan sampel terlebih dahu
D. Variabel PenelitianD.1. Nama VariabelD.1.1. Variabel Bebas/Independent • Kadar Cd, Pb dan Hg pada air sungai Kaligarang bagian Hilir lokasi penelit
Tabel 2Matrik Definisi Operasional VariabelNo VariabelCara Pengukuran/Pengumpulan DataSkala VariabelSatuan VariabelRentang Nilai Variabel1 Variabel Be
D.3. Definisi Konseptual VariabelLingkungan perairan sungai Kaligarang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segmen 6 (sesuai deng
4. Gonade Somatic Index (GSI) : nilai GSI ditentukan dari organ gonade, merupakan perbandingan antara berat gonade ikan dengan berat tubuh ikan dikali
• Sampel air digunakan untuk mengukur kadar Cd, Pb dan Hg di perairan Hulu, Tengah, Hilir dan Kontrol serta lokasi penempatan
sebagai berikut. Langkah pertama ikan yang hidup bebas di Kaligarang diambil sampelnya dengan teknik Random Sampling, kemudian dim
dari BBI Ungaran tidak muncul MT dan sampel dari Kaligarang muncul MT pada kisaran Retention Time yang hampir sama. Maka d
Sebelum analisis HPLC terlebih dahulu dilakukan preparasi khusus untuk isolasi metallothionein yang terdapat pada hati ikan (Chassaigne da
F.2. Langkah Uji EksperimenAdapun langkah-langkah uji eksperimen untuk menemukan Biomarker Metallothionein dapat dikemukakan sebagai berik
Ikan mas merupakan ikan standar internasional uji toksisitas, sedangkan ikan nila dalam klasifikasi hewan termasuk satu kelas dengan ikan mas. Oleh ka
kedua kelompok dilakukan setelah satu setengah bulan ikan berada dalam kondisi perlakuan, sehingga umur ikan genap 4 bulan. Hal tersebut dimaksudkan a
150 mm; dan fase gerak asetonitril: tris buffer HCl pH 8,1 = 40: 60 (v/v). Langkah analisis secara rinci ada pada lampiran 12.• Analisis EROD, dan pen
- Prosedur Pengukuran Gonad Somatic Index (GSI)Pengukuran GSI dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :Langkah yang dilakukan dalam pengukura
G. Analisis Data Data penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif dan statistik. Adapun analisis secara rinci sebagai berikut.G
G.2.1.1. Penghitungan nilai rerata (mean) untuk penyajian dataData hasil penelitian ini memiliki range yang berbeda antara kelompok satu de
masing-masing logam berat dalam satu kelompok. Uji ini dilakukan untuk melihat perbedaan kadar logam berat (Cd, Pb dan Hg) pada mas
bebas yang dapat menimbulkan efek. Analisis ini biasa dilakukan di bidang farmasi dan kesehatan untuk mengetahui dosis efektif dari suatu
BAB VHASIL PENELITIAN DAN BAHASANA. Hasil PenelitianA.1. Kondisi Lingkungan Daerah PenelitianA.1.1. Kondisi Geografi Sungai Kaligarang membenta
A.1.2. Kondisi Perairan Hasil penelitian di lapangan tentang pengukuran kualitas fisiko kimia air sungai Kaligarang dari hilir ke hulu berturut-turut
Comments to this Manuals