Airwater Baltik User Manual

Browse online or download User Manual for Water dispensers Airwater Baltik. The Truth Is Out There

  • Download
  • Add to my manuals
  • Print
  • Page
    / 189
  • Table of contents
  • BOOKMARKS
  • Rated. / 5. Based on customer reviews
Page view 0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan berkembang dengan pesat mengantarkan manusia mencapai
kemajuan di berbagai bidang baik bidang industri, ekonomi, pendidikan, budaya, sosial
dan lain sebagainya. Namun demikian sudah sangat umum diketahui bahwa
pembangunan selain memberikan manfaat, juga menimbulkan resiko yang amat besar
bagi manusia apabila pembangunan tersebut tidak disertai pertimbangan-pertimbangan
lingkungan, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Pembangunan yang
tidak berwawasan lingkungan akan menimbulkan resiko berupa rusaknya lingkungan,
terganggunya ekosistem, baik ekosistem darat, udara maupun perairan (Hadi 2005,
Soemarwoto 2001, Mitchell, Setiawan dan Rahmi 2007). Rusaknya lingkungan perairan
antara lain disebabkan oleh adanya pencemaran.
Pencemaran di perairan dapat terjadi karena limbah industri maupun limbah
domestik dibuang ke perairan tanpa diolah terlebih dahulu, atau diolah tetapi kadar
polutannya masih di atas Baku Mutu yang ditetapkan. Undang-Undang R.I. No.32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada pasal 1
ayat 14 disebutkan bahwa pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia, sehingga melampaui Baku Mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.
Page view 0
1 2 3 4 5 6 ... 188 189

Summary of Contents

Page 1 - PENDAHULUAN

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPembangunan berkembang dengan pesat mengantarkan manusia mencapai kemajuan di berbagai bidang ba

Page 2

Ratningsih (2008), mengemukakan bahwa Ikan mas (Cyprinus carpio L.), dapat menunjukkan reaksi terhadap perubahan fisik air

Page 3

Kualitas fisikokimia air Kaligarang, yakni suhu, oksigen terlarut, pH, masih memenuhi syarat untuk budidaya ikan; berdasar

Page 4

Pb dan Hg yang terlarut diperairan. Dengan demikian pada penelitian ini pH perairan Kaligarang tidak berpengaruh terhadap kehidupan ikan, namun sifat

Page 5

berikut ini. Tabel 4 menyajikan sembilan industri yang terkait dalam Program PROKASIH Kaligarang Semarang. Tabel 4Delapan Industri

Page 6

mortalitas pada peningkatan kesadahan. Hal ini diduga karena adanya peranan kesadahan terhadap pengikatan dan pengendapan Cd. Kecera

Page 7

Oksigen terlarut yang ada pada perairan Kaligarang berkisar antara 4,91 – 7,48 mg/L. kandungan O2 terlarut dalam suatu perairan mempengaruhi daya tah

Page 8

Pelaksanaan uji pendahuluan dilakukan melalui aplikasi lapangan, yaitu menggunakan ikan yang hidup bebas di Kaligarang hilir/segmen 6

Page 9

Gambar 5 menunjukkan bahwa pada hati ikan nila yang sudah dipreparasi dengan isolasi metallothionein; pada analisis HPLC menunjukkan adanya meta

Page 10

Adapun Retention Time (RT) larutan Pb standar sebesar (11,233-11,490) menit sedangkan larutan sampel sebesar 11,412 menit. Retention Time

Page 11

A.3.1.Akumulasi Logam berat di Hati dan Munculnya Biomarker Metallothionein Data yang diperoleh selama perlakuan menggunakan Ka

Page 12 - B. Perumusan Masalah

Rerata nilai akumulasi logam Pb pada hati ikan nila yang menginduksi munculnya metallothionein-Pb (MT-Pb) adalah sebesar (0,000812 ± 0,000092) mg/k

Page 13

Peruntukan Air dan Pengelolaan Kualitas Air Sungai Garang di Provinsi Jawa Tengah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentan

Page 14

Rerata nilai akumulasi logam Hg pada hati ikan nila yang menginduksi munculnya metallothionein-Hg (MT-Hg) adalah sebesar (0,00057

Page 15

Berdasarkan hasil penelitian terhadap ikan mas dan ikan nila dengan perlakuan Jaring Apung di sungai Kaligarang yang tercemar logam berat kadmium, tim

Page 16 - C. Orisinalitas

Uji statistik One Sample T-Test dilakukan untuk pengujian perbedaan data akumulasi Cd, Pb dan Hg pada hati ikan mas dan

Page 17

Hasil uji normalitas untuk parameter logam berat menunjukkan bahwa nilai signifikansinya adalah sebesar 0,009 (Lampiran 6). Jika dil

Page 18

perbandingan antara besarnya konsentrasi logam berat yang terakumulasi dalam jaringan dengan besarnya konsentrasi logam berat di perai

Page 19

Tabel 11Nilai Bioconcentration Factor (BCF) Logam Berat PbJenis ikan Ulangan Nilai (L/kg) Mean (L/kg) SD (L/kg)Ikan nila 1 0,001597 0,081211 0,0032112

Page 20

Analisis statistik BCF digunakan untuk mengetahui nilai kemampuan absorbsi jaringan terhadap pajanan logam berat. Dalam hal ini, untuk

Page 21

A.3.3 Biomarker Ethoxyresorufin-O-dietylase (EROD) Rerata nilai aktivitas EROD pada ikan nila kelompok perlakuan (ikan yang hidup

Page 22 - EROD, GST dan ChE dan

Ethoxyresorufin-0-diethylase (EROD) adalah enzim yang digunakan sebagai indikator yang sensitif terhadap adanya pajanan senyawa organik an

Page 23

sehingga digunakan uji T-Test untuk menentukan perbedaan nilai EROD ikan nila antara kontrol dan perlakuan. Perbedaan nilai EROD ikan mas antara kelom

Page 24 - D.2. Tujuan Khusus

dalam pengelolaan kualitas air di Indonesia. Sebagaimana pendapat Viarenggo, Lowe, Bolognesi, Fabbri (2007), Hanson (2008), Larsson, Forlin, Grahn, La

Page 25 - E. Manfaat Penelitian

Berdasarakan uji T-Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai aktivitas EROD antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan pada ikan nila.

Page 26

nila kelompok perlakuan sebesar (2,244 ± 0,348) dan kelompok kontrol sebesar (2,612 ± 0,451). Sedangkan besarnya LSI pada ikan mas kelompo

Page 27 - TINJAUAN PUSTAKA

Data LSI pada ikan mas berdistribusi normal p > 0,05 Data LSI pada ikan nila berdistribusi normal p > 0,05Jika di lihat dari nilai si

Page 28

Hasil uji independent T-Test LSI kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada ikan mas disajikan pada tabel 22. Adapun hasil perhitungan st

Page 29 - B. Biondikator Pencemaran Air

Ikan Nila 0,824 0,180* Terdapat perbedaan yang sangat signifikan p < 0,01A.3.5 Biomarker Gonade Somatic Index (GSI)Gonade Somatic Index (GSI) ada

Page 30

5 0,27 0,16Hasil uji normalitas data GSI disajikan pada tabel 25. Adapun hasil perhitungan statistik dapat dilihat pada lampiran 11.Tabel 25Hasil Uji

Page 31

Kelompok Mean SD SigKontrol 0,230 0,028 0,001*Perlakuan 0,136 0,026* Terdapat perbedaan yang sangat signifikan p < 0,01Hasil uji beda nilai

Page 32

Berdasarkan hasil uji normalitas data, maka data GSI ikan mas dan ikan nila berdisitribusi normal. Sehingga untuk melihat perbedaan besarnya nilai GSI

Page 33

Uji signifikansi Mann-Whitney TestVariabel Rerata (mg/kg) SD (mg/kg) SigIkan Mas 0,000308 0,000030 0,006*Ikan Nila 0,001819 0,000231* Terdapat perbed

Page 34 - No Biomarker Interpretasi

Pajanan logam berat Cd, Pb dan Hg di perairan berpengaruh terhadap konsentrasi Cd, Pb dan Hg pada hati ikan mas dan ikan nila. Adanya akumulasi Cd, P

Page 35

Pengelolaan Kualitas Air sungai Garang di Provinsi Jawa Tengah). Dengan demikian adanya logam berat yang mencemari air sungai tersebut

Page 36

logam berat di perairan, karena bersifat sensitif, spesifik, early warning dan universal; maka hipotesis nomor 1 terbukti.A.4.2.Akumulasi logam berat

Page 37

kemampuan menjerap logam timbal. Nilai BCF timbal yang memunculkan adanya MT-Pb pada ikan nila sebesar 0,081211 L/kg, sedangkan pada ikan mas sebesar

Page 38

mg/kg, 0,00025 mg/kg dan 0,00090 mg/kg sudah menginduksi munculnya biomarker metallothionein (MT-Cd, MT-Pb dan MT-Hg). Hal ini menunjukkan

Page 39

menggunakan HPLC dengan fase diam dan fase bergerak. Keuntungannya adalah dapat mendeteksi ukuran molekul yang paling kecil, dan efektif yaitu dapat m

Page 40

menunjukkan prosedur isolasi metallothionein, penggunaan HPLC untuk mendeteksi metallothionein dan rancangan perlakuan serta metode yang digunaka

Page 41

kepekaan dan keakuratannya. Hal ini didasarkan pada suatu fenomena alam dimana logam-logam dapat tersekap di dalam jaringan tubuh organisme yang

Page 42

karakteristik secara biokimia, phisiologi, morphologi atau tingkah laku organisme, disamping berdasarkan cara konvensional sep

Page 43

aktivitas EROD sebesar (2,075 ± 0,471) pmol/min/mg protein. Nilai rerata EROD ikan nila pada kelompok perlakuan lebih rendah daripada nilai rerata akt

Page 44

Berbagai hasil penelitian yang menggunakan EROD sebagai biomarker terhadap pajanan logam berat di perairan, menunjukkan bahwa aktivitas enzim Ethoxyre

Page 45 - C.3. Metallothionein

demikian aktivitas EROD tersebut terjadi karena adanya senyawa organik ataukah karena logam berat hal ini tidak dapat d

Page 46

itu penelitian disertasi ini akan mengkaji tentang biomarker pada ikan sebagai alat monitoring pencemaran logam berat Cd, Pb dan Hg

Page 47

EROD pada Oreocromis mossambicus tampak jelas pada pajanan konsentrasi sangat rendah dari penyulingan limbah yang mengandung PAH. Ikan

Page 48

perlu mengkaji biomarker lain yang sesuai untuk digunakan sebagai alat monitoring lingkungan yang tercemar oleh berbagai macam logam berat. Maka

Page 49

mudah disesuaikan dengan kondisi laboratorium untuk penelitian eksperimental. Berdasarkan catatan nilai morfometrik menunjukkan bahwa wa

Page 50

Pembengkakan sel hati bersifat reversibel sehingga apabila pajanan senyawa toksik tidak berlanjut maka sel dapat kembali normal. Namun apabila pajan

Page 51

Hidrokarbon (PAH). Penurunan ini kemungkinan disebabkan pengaruh keterbatasan makanan atau jika konsumsi makanan berkurang dan faktor st

Page 52

kontrol dan kelompok perlakuan juga menunjukkan perbedaan signifikan (p =0,006; p < 0,01).Nilai GSI pada ikan mas dan ikan nila kel

Page 53

GSI menurun. Oleh karena itu, GSI tidak sesuai sebagi biomarker pencemaran logam berat di perairan, karena adanya kerancuan jenis polutan apakah sesun

Page 54 - Organisme

Berdasarkan beberapa kajian sebelumnya, dimana EROD, LSI dan GSI tidak sesuai digunakan untuk biomarker pencemaran logam berat, maka selanjutnya dika

Page 55

sebelumnya, yaitu bahwa ikan yang dimbil langsung dari perairan bebas (tanpa karamba jaring apung) di Kaligarang yang terpajan Cd setela

Page 56

menginduksi sinteisis/terbentuknya metallothionein-Cd, metallothionein-Pb dan metallothionein-Hg. Dengan demikian dapat dikatakan bahw

Page 57

S-transferase (GST), enzim katalase, LSI, GSI, EROD, Hematokrit dan Hemoglobin. Adapun biomarker pada ikan yang akan dikaji dalam p

Page 58

juga tidak berbeda signifikan p = 0,087 (p > 0,05). Rerata konsentrasi Pb pada hati ikan mas yang menginduksi sintesis/munculnya MT-Pb

Page 59

munculnya biomarker metallothionein yang tidak sama. Sedangkan rerata konsentrasi logam Pb pada hati ikan nila yang menginduksi sintesis/mun

Page 60

sebesar 0,00018 mg/kg, konsentrasi Pb terendah yang mulai menginduksi sintesis munculnya MT-Pb sebesar 0,00025 mg/kg, dan konsentras

Page 61

biologis adanya pencemaran kadmium di perairan Kaligarang Semarang. Temuan tersebut merupakan respon dini tingkat molekuler

Page 62

Metallothionein (MT) merupakan polipeptida yang memiliki banyak ikatan cystein (cys) yang disandikan oleh gen, memiliki bera

Page 63

Menurut penelitian terdahulu, ekspresi metallothionein menunjukkan adanya pajanan logam tertentu (Larsson, Forlin, Grahn dan Lan

Page 64

teluk dan laut (Chaabaouni, Marchkreki, Hamza 2011; Montaser, Magdy, Samir 2010; Arkhipchuk dan Garanko 2005); yang terjadi di dalam t

Page 65

Metallothionein selain bersifat spesifik, juga bersifat sensitif sebagai biomarker. Adanya pajanan logam berat Cd, Pb dan Hg yang kadarnya masih meme

Page 66 - E.2. pH (Derajat Keasaman)

peringatan dini tingkat sub seluler, sebagai penanda biologis dalam melakukan monitoring logam berat Cd, Pb dan Hg di lingkungan per

Page 67 - E.4. Alkalinitas

pencemaran logam berat di perairan sekalipun perairan tersebut konsentrasi pencemaran logam beratnya masih memenuhi nilai Baku Mutu, dan keberadaan lo

Page 68

C. OrisinalitasPenelitian tentang biomarker tingkat molekuler pada ikan sebagai alat monitoring pencemaran Cd, Pb dan Hg p

Page 69 - HIPOTESIS

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kemampuan ikan mas untuk mengakumulasikan logam berat Cd di hati adalah sebesar 0,051233 L/kg,

Page 70

Sebagaimana hasil penelitian berikut yang menyatakan bahwa semua logam dapat menginduksi pembentukan metallothionein, tetapi Zn mem

Page 71

mengakumulasi logam berat di hati oleh organisme dari lingkungan perairan yang terpajan oleh logam berat. Bioconcentration Factor

Page 72 - B. Kerangka Konsep

seyogyanya direvisi masing-masing menjadi lebih kecil dari 0,006 mg/L untuk Cd, dan 0,01 mg/L untuk Pb serta 0,0006 mg/L untuk Hg. Pence

Page 73

organisme sangat bermacam-macam, antara lain metallothionein berperan dalam metabolisme logam dan sangat diperlukan untuk pertumbuh

Page 74 - C.2. Hipotesis Minor

Berdasarkan hasil penelitian disertasi ini menunjukkan bahwa rerata nilai akumulasi logam berat pada hati ikan nila yang memunculkan

Page 75 - METODE PENELITIAN

Berdasarkan kajian penelitian ditemukan bahwa munculnya MT-Cd, MT-Pb dan MT-Hg pada ikan mas terjadi pada konsentrasi Cd, Pb dan H

Page 76

logam berat pada Cyprinus carpio menyebabkan akut subletal, meskipun waktu pemaparan relatif singkat (lima hari) (Ossana, Bettina, Alfre

Page 77 - KETERANGAN :

EROD, LSI, GSI sebagai penanda biologis pada perairan sungai yang terpajan Cd, Pb dan Hg dengan konsentrasi masih memenuhi Baku Mutu (

Page 78 - B. Desain Penelitian

Pada akhirnya justifikasi dari penelitian disertasi ini adalah bahwa metallothionein (MT-Cd, MT-Pb dan MT-Hg) merupakan biomarker yang

Page 79 - C. Populasi dan Sampel

Tugiyono, Nurcahyani, Supriyanto and Hadi (2011) dalam penelitiannya tentang: Biomonitoring of effects Following Exposure of Fish to S

Page 80

Biomarker metallothionein yang ditemukan pada disertasi ini sangat diperlukan sebagai alat deteksi dini dalam monitoring pencemaran loga

Page 81

B.3. Keterbatasan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian lapangan di perairan Kaligarang, sehingga sulit untuk membuat variasi konsentrasi sep

Page 82

BAB VIKESIMPULAN DAN REKOMENDASIA. KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :1. Kualitas perairan Kaligarang

Page 83

4. Metallothionein-Cd merupakan biomarker (penanda biologis) yang muncul paling awal sebagai biomarker pencemaran Cd, dan diikuti berturut-turut oleh

Page 84 - E. Materi Penelitian

menggunakan ikan jenis apapun yang langsung diambil pada perairan yang akan dipantau logam beratnya, usia dewasa siap panen.2. Pencemaran logam be

Page 85 - F. Teknik Pengumpulan Data

5. Dengan penemuan LIC dan biomarker metallothionein maka dapat direkomendasikan : 1) Internasional ; LIC sebagai acuan untuk menetapkan

Page 86

menunjukkan apakah ikan tersebut berasal dari perairang yang mengandung logam berat, sehingga konsumen mengetahui aman atau tidak apabila dikonsums

Page 87

4. Penelitian sejenis dapat dilanjutkan dengan menggunakan analisis HPLC pada sampel dan dilanjutkan dengan larutan metallothionein standar apabila

Page 88

DAFTAR PUSTAKAAmiard J.C., Amiard T.C, Barka S., Pellerin J, Rainbow P.S. 2006. Metallothioneins in aquatic invertebrates: Their role in me

Page 89 - F.2. Langkah Uji Eksperimen

Barka, S., Pavillon, J.F., Amiard, J.C., 2001. Influence of different essential and non-essential metals onMTLPlevels in the copepod Tigriopus b

Page 90

dikaji. Pada penelitian disertasi ini dikaji ikan mas dan nila; keduanya merupakan ikan air tawar, karena perlakuannya dilakukan di sungai Kaligarang,

Page 91

environment of the Iberian Peninsula: practical approach. Sci. Total Environ. 247, 295–311.Carpene E, G. Andreani & G. Isani. 2007. Metall

Page 92

Cotou, E., Vagias, C., Rapti, T., Roussis, V., 2001. Metallothionein levels in the bivalves Callista chione and Venus verrucosa from two Me

Page 93

Finney, D.J. 2009. Probit Analisis; A Statistical Treatment Of The Sigmoid Response Curve, Cambridge at the University Press.Gagn´e, F., Blaise, C.,

Page 94 - G.2. Analisis Uji Statistik

Hanson N, Forlin L, Larsson A 2008. Evaluation of Long Term Biomarker Data From Perch (Perca Fluviatilis) in The Baltic Sea Suggest Increasi

Page 95 - G.2.1.2. Uji Normalitas

Krizkova, S., Zitka O., Adam V., Beklova M., Horna A., Svobodova Z., Sures B., Trnkova L., Zeman L. Dan Kizek R. 2007.

Page 96 - G.2.2.5. Analisis Probit

Marina M. P. Camargo and Cláudia B. R. Martinez. 2007. Histopathology of gills, kidney and liver of a Neotropical fish caged in an urban s

Page 97

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001. Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Peraturan Gubernur Jawa

Page 98 - HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

Sastroasmoro, S. Ismael, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jak

Page 99 - A.1.2. Kondisi Perairan

Tugiyono, Nurcahyani,N., Supriyanto, R. dan Kurniati, M. 2009. Biomonitoring Pengolahan Air Limbah Pabrik Gula PT Gunung

Page 100

WHO, 1993. Research Guidelines For Evaluating The Safety And Effcacy of Herbal Medicines. Regional Office for the Western Pacific. Manila.Wisnu D.A.

Page 101

meningkatnya PAH merupakan indikasi bahwa EROD merupakan biomarker yang memberikan sinyal peringatan dini terhadap pencemaran organik.

Page 102

Pencemaran lingkungan perairan dapat disebabkan oleh polutan organik maupun anorganik. Polutan organik yang sering mencemari perairan antara lai

Page 103

Ethoxyresorufin-O-Deethylase (EROD) pada ikan terjadi peningkatan. Experimen tersebut dilakukan di sungai dekat area penam

Page 104

Tabel 1-AMatrik Originalitas Karakteristik Temuan DisertasiPenelitiTugiyono, Nurcahyani, Supriyanto and Hadi (2011)Hanson,Forlin, Larsson (2008)Chandr

Page 105

• Biomarker yang digunakan: Enzim Sarbitol Dehidogenase, LSI, GSI, CF dan indeks histopatologik• Biomarker yang digunakan: GSI, dan EROD • Biomarker

Page 106

Dengan demikian temuan (novelty) disertasi ini berupa parameter baru di bidang toksikologi yakni Lowest Induction Concentratio

Page 107 - Menggunakan KJA

D. Tujuan PenelitianD.1. Tujuan UmumMempelajari biomarker : LSI, GSI, EROD, dan Metallothionein sebagai penanda biologis tingkat

Page 108 - Metallothionein

6. Menentukan Metallothionein yang sensitif sebagai biomarker pencemaran Cd, Pb dan Hg di perairan sungai dengan konsentrasi masih memenuhi Baku Mut

Page 109

menetapkan baku mutu logam berat pada air baku air minum maupun untuk menetapkan kelas air sesuai peruntukannya seba

Page 110

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. Pencemaran AirAir merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi ini. Sesuai dengan keg

Page 111

Dengan demikian apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air limbah industri sesuai keten

Page 112

b. Air kelas II, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar

Page 113

batas Cd di tanah 0,50 mg/kg (Supriharyono 2009). Kasus ini diduga karena pabrik-pabrik yang ada di sekitar sawah membuang limbah C

Page 114

Withgott and Brennan (2007) pernyataan spesies indikator telah digunakan dalam cara yang berbeda, yakni: pertama untuk memberikan spesies tertentu yan

Page 115

3. Organisme harus menetap untuk memastikan bahwa temuan dapat mencirikan daerah yang dipelajari.4. Spesies-spesies yang hidupnya lama

Page 116

biomonitoring. Biomonitoring adalah cabang dari monitoring lingkungan yang mengacu pada penggunaan organisme hidup, yang digunakan sebagai pendugaan r

Page 117

(Henna Rya Sunoko, 2007). Penggunaan biomarker untuk monitoring lingkungan merupakan sebuah metode yang memanfaatkan anali

Page 118

Tabel 1-BBiomarker dan InterpretasinyaNo Biomarker Interpretasi1234567891011Faktor kondisi (CF) dan indeks massa tubuh (BMI)Liver Somatic Index (LSI)G

Page 119

Tugiyono, Nurcahyani, Supriyanto and Hadi (2011) dalam penelitiannya tentang “Biomonitoring of Effect Following Exposure of Fish to Su

Page 120

Hasil penelitian Hanson, Guttman dan Larsson (2006) di sungai Gota Alv, Swedia Barat, menunjukkan bahwa LSI (Liver Somatic Index) m

Page 121

Larsson 2006; Hanson dan Larsson, 2007; Hanson, Persson dan Larsson 2008; Hanson, 2008). Aktivitas enzim Ethoxyresorufin-O-di

Page 122

pajanan polutan PAH, dapat digunakan sebagai biomaker yang memberikan sinyal peringatan dini terhadap pencemaran PAH.Hanson and Larss

Page 123

Hasil penelitian Hansson (2008) tentang biomarker EROD pada ikan Brown trout (Salmo trutta) yang terpajan oleh polutan pada sedim

Page 124

Adapun sifat karsinogenik menyebabkan logam ini berpotensi menimbulkan kanker pada berbagai organ makhluk hidup. Polutan Cd, P

Page 125

Index dapat digunakan sebagai parameter fisiologi. Telah dilakukan pengukuran LSI ikan air tawar yang dikumpulkan dari sungai yang

Page 126

ini menunjukkan bahwa konsentrasi metil merkuri lingkungan dapat mengganggu fungsi endokrin dan berpotensi merusak reproduksi pada ikan. P

Page 127

Konsentrasi merkuri pada hati ikan akibat perbedaan musim tidak mencerminkan adanya perbedaan konsentrasi merkuri yang terakumu

Page 128

Perubahan musim yang mempengaruhi ukuran hati juga terkait pada reproduksi Zoarces viviparus. Dalam studi tentang metabolisme lipid pada Z. viviparous

Page 129

perubahan konsentrasi merkuri dalam hati. LSI ikan Cod telah terbukti bervariasi antara 2 dan 4% dari berat badan dari musim dingin ke musim panas. Ha

Page 130

mendetail. Sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histologi, namun cara morfologi ini banyak dilak

Page 131

pada jaringan korteks ginjal kuda. Unsur tersebut diketahui kemudian terdiri dari logam kadmium dan protein (thionein) yang berikatan membentuk sua

Page 132 - B.1. Penelitian Pendahuluan

7 ion logam ekuivalen maupun bivalen pada setiap molekul metallothionein. Sejauh ini metallothionein ikan teleostei diketahui memiliki 60-61

Page 133

kestabilan termodinamika yang tinggi. Di sisi lain, struktur metallothionein memiliki kestabilan kinetika yang sangta rendah. Dengan dem

Page 134

menjelaskan bahwa reaksi antagonis secara toksikologi adalah proses atau peristiwa pengurangan atau bahkan penghapusan toksisitas suatu zat ata

Page 135

termasuk prioritas sasaran Program Kali Bersih (PROKASIH) di Propinsi Jawa tengah, disamping sungai Bengawan Solo. Dalam rangka penurunan beban pence

Page 136 - B.2.1. Biomarker EROD

Montaser, Magdy, Samir dan Gamal 2010). Metallothionein merupakan protein yang berfungsi untuk mendetoksifikasi logam dan untuk menjag

Page 137

organisme. MT dianggap sebagai protein yang terlibat dalam detoksifikasi logam baik esensial maupun non esensial. Berbagai jenis metallothionein te

Page 138

Berbagai penelitian menyatakan bahwa MT berperan sebagai biomarker pada pencemaran lingkungan oleh logam berat yang mempengaruhi fisiologi pada

Page 139

spesies ini, induksi MT oleh logam-logam penting seperti Cu dan Zn dan non-esensial logam seperti Cd menunjukkan potensi penggunaan protein sebagai bi

Page 140

dan Hansen 2002 ; Gagn'e, Blaise, Aoyama dan Luo 2002;. Ch`evre, Gagn´e, Gagnon dan Blaise 2003;. Domouthsidou, Dailianis, Kaloyianni dan Dimitr

Page 141

Perlakuan ini dapat diberikan melalui oral, suntikan sub kutan atau sentuhan terhadap seluruh tubuh hewan uji. Efek suatu substansi toksik ditentuk

Page 142

5. Subletal : bila tanggapan organisme terhadap rangsang tidak langsung berupa kematian.Kajian mengenai efek sub kronik to

Page 143

Ion Cd2+ pada konsentrasi yang rendah tidak toksik, tetapi bila terakumulasi pada tingkat tertentu dapat meracuni hewan atau manusia melewati rantai m

Page 144

tropik lebih tinggi dalam lingkungan perairan dapat digambarkan sebagai biomagnifikasi. Plaa (2007) dan Soemirat (2005) mengatakan b

Page 145

pertambangan, kadmium tidak ditambang secara tersendiri tetapi merupakan bahan ikutan dari pengolahan tambang dan produksi timah hitam

Page 146

Pencemaran Cd, Pb dan Hg di Kaligarang berdasarkan laporan penelitian yang sudah dilakukan, selain berasal dari industri yang ada di sekita

Page 147

(2005) timbulnya efek toksik di dalam tubuh suatu jenis organisme oleh pengaruh suatu zat tergantung pada jumlah adanya zat tersebut pada bagi

Page 148

tulang. Toksisitas akan terjadi pada pemajanan Pb dosis rendah dan berlangsung lama, yang bersal dari lingkungan air maupun udara (Plaa 2007, Kosnett

Page 149

mudah dipindahkan ke dalam perairan yang kemudian masuk ke hewan maupun tumbuhan air dan mengalami akumulasi. (Kosnett 2007

Page 150

absorbsi di usus, senyawa merkuri akan dibawa ke hati oleh vena porta hepatik. Selanjutnya di dalam hati senyawa merkuri menga

Page 151

enzim di dalam hati akan menjadi jenuh (enzim tidak mampu mendetoksifikasi toksikan lagi), sehingga terjadi penurunan aktifitas metabolisme

Page 152

E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Toksisitas Cd,Pb dan Hg Terhadap Organisme AkuatikToksisitas suatu substansia terhadap organisme dipe

Page 153

b Meningkatnya kepekaan organisme akuatik terhadap parasit, penyakit serta toksin- toksin kimia;c. Menurunnya kadar oksigen perairan, sement

Page 154

E.3. DO (Oksigen Terlarut)Oksigen terlarut (dissolved oxygen) merupakan parameter mutu air yang sangat penting, karena nilai oksigen terlarut

Page 155

menunjukkan bahwa perairan memiliki produktivitas rendah, 200-500 mg/l perairan produktif, 50-200 mg/l produktivitas sedang, 10-50 mg/l perairan

Page 156

BAB IIIKERANGKA TEORI KERANGKA KONSEP DANHIPOTESISA. Kerangka TeoriBerdasarkan tinjauan pustaka pada disertasi ini dapat dibuat kerang

Page 157

Pencemaran logam berat pada air sungai Kaligarang yang berpotensi tinggi memerlukan penanganan yang serius dari semua pi

Page 158

konsentrasi Cd, Pb dan Hg di air sungai masing-masing sebesar 0,006 mg/L, 0,01 mg/L dan 0,0006 mg/L. Dengan demikian masih memenuhi Baku Mutu air kela

Page 160

B. Kerangka KonsepKerangka konsep penelitian disertasi tersaji pada gambar 2. Pada kerangka konsep terlihat variabel-variabel

Page 162

C. HipotesisBertitik tolak dari tinjauan pustaka di atas dan dihubungkan dengan permasalahan yang timbul, dapat disusun hipotesis s

Page 163

BAB IVMETODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu PenelitianTempat penelitian di sungai Kaligarang bagian Hilir, segmen 6 (Gambar 3). Lokasi ini digunakan u

Page 164

Gambar 3 : Peta Segmen Kaligarang

Page 165

SKALA 1 : 200.000KETERANGAN : 1. Segmen 6 terletak di Kelurahan Petompon Kecamatan Gajahmungkur2. Lokasi Ka

Page 166

B. Desain PenelitianPenelitian ini termasuk penelitian Experimental Design, dengan rancangan Pre Test and Post Test Control Group Design (Verschuren a

Page 167

ini juga menggunakan rancangan penelitian eksplorasi sebagai penelitian pendahuluan. Dengan demikian penelitian eksperimen tersebut dilakukan setelah

Page 168

sub seluler (molekuler, biokimia dan fisiologi) reaksi awal sebelum respon terjadi pada tingkatan organisasi makhluk hidup/spektrum biologi yang lebih

Page 169

nila dilakukan dengan cara yang sama, dari 300 ekor populasi ikan nila yang ada di kolam BBI yang berlainan. Sebelum penentuan sampel terlebih dahu

Page 170

D. Variabel PenelitianD.1. Nama VariabelD.1.1. Variabel Bebas/Independent • Kadar Cd, Pb dan Hg pada air sungai Kaligarang bagian Hilir lokasi penelit

Page 171 - B.3. Keterbatasan Penelitian

Tabel 2Matrik Definisi Operasional VariabelNo VariabelCara Pengukuran/Pengumpulan DataSkala VariabelSatuan VariabelRentang Nilai Variabel1 Variabel Be

Page 172 - KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

D.3. Definisi Konseptual VariabelLingkungan perairan sungai Kaligarang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segmen 6 (sesuai deng

Page 173 - B. Rekomendasi

4. Gonade Somatic Index (GSI) : nilai GSI ditentukan dari organ gonade, merupakan perbandingan antara berat gonade ikan dengan berat tubuh ikan dikali

Page 174

• Sampel air digunakan untuk mengukur kadar Cd, Pb dan Hg di perairan Hulu, Tengah, Hilir dan Kontrol serta lokasi penempatan

Page 175

sebagai berikut. Langkah pertama ikan yang hidup bebas di Kaligarang diambil sampelnya dengan teknik Random Sampling, kemudian dim

Page 176

dari BBI Ungaran tidak muncul MT dan sampel dari Kaligarang muncul MT pada kisaran Retention Time yang hampir sama. Maka d

Page 177

Sebelum analisis HPLC terlebih dahulu dilakukan preparasi khusus untuk isolasi metallothionein yang terdapat pada hati ikan (Chassaigne da

Page 178 - DAFTAR PUSTAKA

F.2. Langkah Uji EksperimenAdapun langkah-langkah uji eksperimen untuk menemukan Biomarker Metallothionein dapat dikemukakan sebagai berik

Page 179

Ikan mas merupakan ikan standar internasional uji toksisitas, sedangkan ikan nila dalam klasifikasi hewan termasuk satu kelas dengan ikan mas. Oleh ka

Page 180

kedua kelompok dilakukan setelah satu setengah bulan ikan berada dalam kondisi perlakuan, sehingga umur ikan genap 4 bulan. Hal tersebut dimaksudkan a

Page 181

150 mm; dan fase gerak asetonitril: tris buffer HCl pH 8,1 = 40: 60 (v/v). Langkah analisis secara rinci ada pada lampiran 12.• Analisis EROD, dan pen

Page 182

- Prosedur Pengukuran Gonad Somatic Index (GSI)Pengukuran GSI dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :Langkah yang dilakukan dalam pengukura

Page 184

G. Analisis Data Data penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif dan statistik. Adapun analisis secara rinci sebagai berikut.G

Page 185

G.2.1.1. Penghitungan nilai rerata (mean) untuk penyajian dataData hasil penelitian ini memiliki range yang berbeda antara kelompok satu de

Page 186

masing-masing logam berat dalam satu kelompok. Uji ini dilakukan untuk melihat perbedaan kadar logam berat (Cd, Pb dan Hg) pada mas

Page 187

bebas yang dapat menimbulkan efek. Analisis ini biasa dilakukan di bidang farmasi dan kesehatan untuk mengetahui dosis efektif dari suatu

Page 188

BAB VHASIL PENELITIAN DAN BAHASANA. Hasil PenelitianA.1. Kondisi Lingkungan Daerah PenelitianA.1.1. Kondisi Geografi Sungai Kaligarang membenta

Page 189

A.1.2. Kondisi Perairan Hasil penelitian di lapangan tentang pengukuran kualitas fisiko kimia air sungai Kaligarang dari hilir ke hulu berturut-turut

Comments to this Manuals

No comments